Badai Biru

by 15.10 0 komentar
aku berlari di ujung senja
menuju hamparan ilalang yang menjulang tinggi
di atas padang tak berbukit
sekadar melambungkan asa yang telah lama mati
terkulai dalam deburan tanah-tanah hitam
semakin ku menembus tingginya ilalang
yang dengan sombongnya berdiri tanpa malu-malu
tanpa sungkan melambai-lambai
tak mau barang sedetik melangkah memberiku jalan
kakiku tak mampu berhenti
hingga terkulai lemas di penghujung mata air
mendapati diri yang tak lagi mampu berdiri
dengan matahari yang perlahan - lahan redup
seredup pandanganku
menembus dunia kegelapan tiada batas
sayup-sayup hembusan angin
diam - diam meninggalkanku
dalam bisu yang mencekat ulu hati
hingga tak ku dapati suara nyanyian ilalang menyambut
serombongan raja purnama dengan seribu bintang permaisuri
dalam raga yang tak mampu merasa
ku dapati diriku melayang tersapu angin malam
bukan sekadar angin malam,
melainkan sapuan badai biru
yang mendayu - dayu hebat
merobohkan kesombongan ilalang
membabat habis seluruh alam sadarku yang tersisa setitik debu
samar-samar terasa jemari menyambutku
memapah raga hampir tak bernyawa
jika otak masih mampu bekerja
ku rasakan sapuan tipis tangan halus membasuh wajah pucatku
mendekapku hangat, sehangat mentari musim semi
kehangatan yang membawa jiwaku pulang
pada gubuk penantian yang kini menjilma menjadi istana
meninggalkan langkahku pada padang tak berperi
namun masih saja aku ingin kembali
merajut untaian ilalang
manapaki padang di bawah lantunan nada merdu sang bayu
mendengarkan belalang bercerita
tentang sang putri yang menanti pangeran datang menculik, kesekian kalinya
terbalut kedinginan yang memberiku kekuatan
terbaring di atas rumput-rumput tua
yang menjadi teman-teman setiaku
mencari sapuan tangan halus
yang menentramkan jiwa
yang pernah mendekapku dalam keheningan
teruntuk raga yang kian menanti
ku labuhkan pandangan
pada bintang yang bersinar paling terang
yang sorot matanya mampu menembus mata batin
memberikan terang pada jiwa yang pernah mati
karena rasa yang besandar pada satu hati

Susanti Mareta Anggraeni

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar