Selimut kota tua bertabur kelam
Bukan kota tua bukan pula kota mati
Bak langit malam mencengkeram lumpuh kota api
Seribu merpati enggan berlabuh
tak sudi melempar pandang
mata cantiknya laksana berperang dengan raja elang
Bermusuh hitam selaput kelabu
Kibarkan bendera putih di tengah – tengah labuhan gersang
Di antara gedung – gedung menjulang tinggi
di bawah pohon kaktus yang rimbun
atau kalau mau di bawah cerobong asap hitam
di bawah langit senja yang bermuram
serbuan sungai menggetarkan hati
di atas ikan – ikan kecil yang menggeliat bersesak
tak mampu hirup udara senja
seperti raja mati menghantui
setiap kepakan sirip menyabut botol – botol plastik
memandang setiap aliran gelap laksana kabut hitam
berebut hirupan nafas dengan kapal – kapal kertas
hasrat melambung tinggi
membawa hati pada sejuk kota mati dengan udara pagi
bukan mati di bawah asap – asap yang terbang tinggi melampaui kota mati
Seribu Kota Mati
Susanti Mareta Anggraeni
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
0 komentar:
Posting Komentar