Goresan Pena

by 21.05 0 komentar


aku tahu
di balik senyummu
tertimbun kesedihan yang teramat dalam
dari matamu ku tahu
dari bibirmu ku tahu
dari hembus napasmu ku tahu
dari sentuhanmu aku merasa
jangan berdusta pada rasa
bicaralah pada langit - langit malam
biar mentari menghapus kegelapan
tuliskan keresahanmu pada batu - batu cadas di tengah lautan
biar ombak menyapunya menuju sebrang
pelangi di atas sana
melihatmu
membalut luka sayatan panjang
biarkan merpati hinggap di pundakmu
sekadar membelai rambutmu dengan kepakan sayapnya
biarkan sang bayu menyelimuti ragamu
hingga kau tahu
nestapa terlalu indah untuk dilarung

********
bila rasa sudah tak menjalar di sekujur sukma
janji sepahit madupun tak kan menetes dari bibir
Manusia tak selayaknya bicara tanpa mata, hidung dan telinga
kisah itu tak kan berakhir cukup di ujung jalan
membalut keheningan yang merajam
sekadar sandarkan kegalauan hati pada jiwa damai
bukan pada bulan merah yang merekah
esok bulan akan sirna, tapi tidak untuk kedamaian sukma
tak selayaknya manusia mencari apa yang tak bisa dicari
melangkah tanpa jalan yang pasti
buaian melati mungkin saja membius hasrat kumbang
namun senandung rembulan tak mungkin berirama
di tengah mentari yang menyorot mata telanjang

********
aku hilang

nada hening bersaut - saut
di apit rumah - rumah maut
nyawa dan raga bersatu
membalut kengerian nan kian membiru
kala langit muram ditinggalkan kekasih
sepi membahana
menetes duka dari mata hati

aku hilang...
tenggelam dalam timbunan fana
menanti ombak lautan menepi
menyapu pasir hingga habis

********
Ijinkanku berkaca pada hati dan juga jiwa
pada jejakan cinta dan juga rasa
meraba-raba hati yang tak tentu

jika dapat ku hapus khayalan itu
segera tinggalkan segala hasrat kelabu
memecah tangis gadis kecil nan lugu
dalam keremangan sunyi senja
dalam buaian bisik sang bayu
menusuk-nusuk nadi jantung
dingin merasuk hati

untuk satu bayang semu
tentang segala impian yang harus berlalu
harus tersapu badai di awal januari
melayang bersama dedaunan
yang lepas dari sang dahan
mungkin tak lagi setia pada kesegaran
air dan udara yang meresap dalam dahaga

tak lagi burung - burung bercinta di atas bunga
yang bertengger manis di pucuk - pucuk dahan
jika sang burung tak lagi
hisap manis bunga
tapi apa daya jika bunga merindu
relakan hati walau cantiknya
terpijak tercampakkan tak terperikan

biar sang burung terbang menyapa langit biru
jejakkan kaki di atas rerumputan
yang lebih syahdu
yang telah menari - nari bersamanya sepanjang
detikan waktu

gapai jauh tinggi
tengadah pada imajinasi dan ilusi
tak lagi semu
pasti pada satu titik bayang nyata
bukan pada rasa penuh cela

********
tak kan ada yang memahami
keinginan dan ketulusan
sebuah mimpi, harapan yang indah
terukir indah dalam jiwa

aku dan diriku
menyatu dalam satu jiwa dan raga
citaku tersemat di dalamnya
bintangku bersinar terang di langit - langit jiwa

ku yakin
jemari ini pun mampu menggapai segalanya
dengan derap langkahk
tatapan mata penuh yakin
kekuatan dan ketabahan hatik
kehebatan sebuah kedahsyatan maha besar

tak ingin setitik bayangan hitam
datang merusak, menyerang dan menghancurkan segalanya
semua mimpi - mimpi terperihkan oleh sebuah
sayatan karenanya
tak ingin sebercak noda
karena kasih yang
pedih, pahit, getir, menyakitkan

jika memang harus hadir
kuatkan hati untuk tak mengizinkannya
masuk merasuk jiwa
mengendalikan rasa dan raga
demi sebuah kegilaan tak berguna

cinta mungkin saja hadir
tapi, tak sedikit pun hati terbuka
memberi tempat untuknya

biarkan ia sejenak singgah
untuk melepas lelah dan dahaga
tapi seusainya,
pergilah jauh
angkatkan kakimu dari hati
jangan sentuh dengan rasamu
karena ku tak butuh
dan kau hanya akan merampas kekuatanku

cukup satu luka yang membekas
tak kan ada lagi sayatan
yang perih dan memilukan
hanya cinta bodoh
tak bermakna
tiada guna
yang kan merusak kehidupan dan seluruh sendi - sendinya
menghancurkan moral dan kekuatan hati serta batin
membutakan mata dan hati yang semula
terbuka untuk semesta

pergilah jauh
hingga tiada lagi ku
melihatmu walau hanya sedetik
musnahlah jiwamu, cinta
bawa semua lukamu
terbang dari hatiku
kembalilah jika kau
telah menjadi dirimu
yang sejati

********
ingin ku bergurau dengan embun yang menetes pagi ini
mungkin saja mereka tahu
menghampiriku di tepi jalan

udara serasa dingin menusuk - nusuk
tapi burung - burung tak segan
untuk terbang dari sarangnya
menari - nari
menyampaikan pada dunia
betapa riangnya mereka pagi ini


seribu perasaan salah menggoda
ketenangan hati serasa terbang
di mana letak penengah prahara?

perasaan tak kan salah
tapi......
hati serasa berkecamuk hebat
nyeri di ulu hati berteman kecewa yang meraja

aku ini manusia
yang mengukir cita
dengan harap cinta yang tulus suci dari hati
dengan kejujuran dan kesadaran diri
bukan dengan rasa tanpa pengakuan

********
aku tahu kau menangis saat aku melambaikan tanganku
di ujung penghabisan jalan kemarin sore
senyummu itu tak kan bisa menutupi kepedihanmu
karena aku melihat dari matamu
yang berbinar sembari terpaut duka
aku pun tahu
kau menangis semalaman
saat merindukan diriku
berharap aku pulang,kau merintih di bawah purnama bulan
saat ku di sampingmu
hembusan napasmu berbisik
memohonku untuk tetap tinggal di sisimu
menaungimu dalam kegelisahan
bersabarlah karena waktu akan bicara
bahwa jiwaku selalu di dekatmu
tenanglah karena aku akan pulang
mengobati semua rindumu

*******
Simpan saja memori itu
jika menjadi kenanang yang mengesankan
simpan jauh dalam jiwamu
karena itu kan menjadi bunga indah yang menemani tidurmu
atau
hapus saja jika kau mau
lupakan cerita yang pernah kita untai bersama
satu persatu jalan dengan klimaks tanpa ujung
dengan mula yang begitu indah

tapi jika memorimu terlalu penuh
oleh cerita - cerita mu dengan yang lain
tak jadi masalah
jika kau menitipkanya
pada pasang purnama di lepas pantai
biar tergigit elang yang melintas
yang kan membawanya tercium oleh dunia

dongeng - dongeng tidurmu begitu banyak
satu saja dapat menemani tidur yang pulas
telah ku dengar ceritamu
yang membuat pilu
yang membuatku terjaga sepanjang malam
dalam derasnya hujan
petir serta halilintar yang menyambar - nyambar

sekali lagi
jika kau tak sanggup menyimpan kenangan itu
biar ku titipkan pada langit malam ini
yang kiranya sanggup mengerti
dan mampu menyimpan rahasia kita
yang akan terdiam dalam cerita
membisu dalam bahana





Note: begitulah aku berpuisi. hahay. jelek kali yaa ^_*

Susanti Mareta Anggraeni

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar