Manajemen Luka Bakar pada Dewasa

by 00.11 0 komentar

Perhatian:
Materi ini merupakan catatan pribadi yang dibuat dan digunakan secara pribadi oleh penulis. Tulisan ini tidak direkomendasikan untuk dijadikan sumber/referensi. Terima kasih.

Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan jika menemukan kasus luka bakar adalah melakukan penilaian terhadap:

Airway
         Gangguan airway perlu dicurigai pada keadaan-keadaan berikut:
a.       Luka bakar mengenai wajah dan/atau leher
b.      Alis mata dan bulu hidung hangus
c.       Terdapat timbunan karbon dan tanda radang akut pada orofaring
d.      Suara serak
e.      Terdapat sputum mengandung karbon atau arang
f.        Kadar karboksihemoglobin lebih dari 10%
g.       Riwayat terkurung dalam api


Breathing
Nilai adanya takipnea atau eksar yang melingkar pada dada. Berikan oksigenasi. Jika terdapat eskar pada dada maka lakukan eskarotomi

Circulation

Pasang jalur intravena dan tangani kegawatdaruratan syok yang terjadi


Disability
 
Exposure
Menentukan presentase area luka bakar. Terdapat rule of nine untuk memperkirakan luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar

Gambar 1. Skema estimasi luas luka bakar pada dewasa


Derajat luka bakar
a.       Derajat I
-          Eritem
-          Nyeri
-          Tidak terdapat blister
Disebabkan oleh sinar matahari

b.      Derajat II (partial thickness)
-          Merah atau mottled
DIsebabkan oleh kontak dengan cairan panas
c.       Derajat III (full thickness)
-          Hitam
-          Kering
Disebabkan oleh api, listrik, eksposur terhadap benda atau cairan panas


Pertolongan pertama pada luka bakar
1.       Dinginkan dengan air dingin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan lepas baju yang terbakar. Jika luka bakar terbatas pada area tertentu, rendam area tersebut dalam air dingin selama 30 menit untuk mengurangi nyeri dan edem serta meminimalisis kerusakan jaringan. Jika luka bakar luas, selimuti dengan kain pada area yang tetbakar untuk mencegah kehilangan panas tubuh dan hipotermia.
2.       Dalam 6 jam, bawa pasien ke rumah sakit jika memerlukan rujukan ke rumah sakit seperti pada kasus-kasus yang memerlukan perawatan di rumah sakit
Terapi awal:
1.       Berikan profilaksis tetanus
2.       Lakukan debridemen bula
3.       Setelah debridemen, bersihkan dengan larutan klorheksidin 0,25%, atau cetrimide 0,1%, atau air dengan antiseptik lainnya
4.       Jangan gunakan larutan berbahan alcohol
5.       Buang jaringan nekrotik lalu oleskan krim antibiotic (silver sulfadiazine)
Perawatan sehari-hari:
1.       Ganti perban setiap hari (dua kali sehari bila memungkinkan)
2.       Lakukan evaluasi luka, perhatikan jika ada tanda-tanda infeksi
3.       Berikan antibiotic sistemik pada kasus infeksi streptokokus hemolitikus
4.       Oleskan antibiotic topical setiap hari. Dapat diberikan silver nitrat, diberikan dengan perban oklusif. Silver sulfadiazine diberkan dengan single layer dressing. Mafenide acetate diberikan tanpa dressing.


 




Susanti Mareta Anggraeni

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar