Perhatian:
Materi ini merupakan catatan pribadi yang dibuat dan digunakan secara pribadi oleh penulis. Tulisan ini tidak direkomendasikan untuk dijadikan sumber/referensi. Terima kasih.
Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan jika menemukan
kasus luka bakar adalah melakukan penilaian terhadap:
Gangguan airway perlu dicurigai pada
keadaan-keadaan berikut:
Breathing
Circulation
Disability
a.
Luka bakar mengenai wajah dan/atau leher
b.
Alis mata dan bulu hidung hangus
c.
Terdapat timbunan karbon dan tanda radang akut
pada orofaring
d.
Suara serak
e.
Terdapat sputum mengandung karbon atau arang
f.
Kadar karboksihemoglobin lebih dari 10%
g.
Riwayat terkurung dalam api
Breathing
Nilai adanya takipnea atau eksar yang
melingkar pada dada. Berikan oksigenasi. Jika terdapat eskar pada dada maka
lakukan eskarotomi
Pasang jalur intravena dan tangani
kegawatdaruratan syok yang terjadi
Disability
Exposure
Menentukan presentase area luka bakar.
Terdapat rule of nine untuk
memperkirakan luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar
Gambar
1. Skema estimasi luas luka bakar pada dewasa
Derajat luka bakar
a.
Derajat I
-
Eritem
-
Nyeri
-
Tidak terdapat blister
Disebabkan oleh sinar matahari
b.
Derajat II (partial thickness)
-
Merah atau mottled
DIsebabkan oleh kontak dengan
cairan panas
c.
Derajat III (full thickness)
-
Hitam
-
Kering
Disebabkan oleh api, listrik,
eksposur terhadap benda atau cairan panas
Pertolongan pertama pada luka bakar
1.
Dinginkan dengan air dingin untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut dan lepas baju yang terbakar. Jika luka bakar terbatas
pada area tertentu, rendam area tersebut dalam air dingin selama 30 menit untuk
mengurangi nyeri dan edem serta meminimalisis kerusakan jaringan. Jika luka bakar
luas, selimuti dengan kain pada area yang tetbakar untuk mencegah kehilangan
panas tubuh dan hipotermia.
2.
Dalam 6 jam, bawa pasien ke rumah sakit jika
memerlukan rujukan ke rumah sakit seperti pada kasus-kasus yang memerlukan
perawatan di rumah sakit
Terapi awal:
1.
Berikan profilaksis tetanus
2.
Lakukan debridemen bula
3.
Setelah debridemen, bersihkan dengan larutan
klorheksidin 0,25%, atau cetrimide 0,1%, atau air dengan antiseptik lainnya
4.
Jangan gunakan larutan berbahan alcohol
5.
Buang jaringan nekrotik lalu oleskan krim antibiotic
(silver sulfadiazine)
Perawatan sehari-hari:
1.
Ganti perban setiap hari (dua kali sehari bila
memungkinkan)
2.
Lakukan evaluasi luka, perhatikan jika ada
tanda-tanda infeksi
3.
Berikan antibiotic sistemik pada kasus infeksi
streptokokus hemolitikus
4.
Oleskan antibiotic topical setiap hari. Dapat
diberikan silver nitrat, diberikan dengan perban oklusif. Silver sulfadiazine
diberkan dengan single layer dressing. Mafenide acetate diberikan tanpa
dressing.
0 komentar:
Posting Komentar